PEMUPUKAN PADA TANAMAN ANGGREK DENDROBIUM
Anggrek merupakan salah satu komoditas tanaman hias yang mempunyai potensi untuk dikembangkan di Jakarta , baik sebagai bunga potong maupun tanaman dalam pot. Salah satu jenis bunga yang banyak dikembangkan di Jakarta adalah anggrek Dendrobium. Selain tingkat kebutuhan konsumen akan bunga anggrek Dendrobium cenderung meningkat, harganya pun cukup tinggi.
Dalam membudidayakan tanaman anggrek Dendrobium, media yang digunakan tidak cukup menyediakan unsur-unsur yang dibutuhkan untuk pertumbuhannya,
itu penyerapan hara dapat ditingkatkan dengan cara memberikan pupuk melalui daun.
Selama ini pupuk majemuk yang digunakan petani adalah: Hyponex, Gaviota, Cristalon, dan lain-lain, sementara harga pupuk tersebut akhir-akhir ini meningkat. BPTP Jakarta telah melakukan pengkajan beberapa jenis pupuk pada tanaman anggrek Dendrobium sebagai salah satu upaya mendapatkan pupuk pengganti (alternatif) yang efektif dan efisien.
JENIS DAN MANFAAT PUPUK
1. Pupuk Nitrogen (N) berpengaruh meningkatkan pertumbuhan tanaman.
Tetapi bila diberikan secara berlebihan, tanaman mudah terserang penyakit dan pembentukan bunga menjadi .
2. Pupuk Phospor (P) berpengaruh untuk merangsang pembungaan.
Kekurangan unsur P menyebabkan pertumbuhan tanaman terhambat.
3. Pupuk Kalium (K) merangsang pertumbuhan akar dan meningkatkan ketahanan terhadap penyakit.
Kekurangan unsur K menyebabkan terhambatnya proses fotosintesa dan jumlah tangkai bunga menurun.
PEMBERIAN PUPUK
Pemberian pupuk pada tanaman anggrek Dendrobium disesuaikan dengan tahap pertumbuhan tanaman yaitu:
1. Dendrobium bibit (Seedling) membutuhkan pupuk dengan perbandingan N:P:K sebanyak 60:30:30.
2. Dendrobium ukuran sedang tumbuh membutuhkan pupuk dengan perbandingan N:P:K sebanyak 30:30:30.
3. Dendrobium yang sedang berbunga membutuhkan pupuk dengan perbandingan N:P:K sebanyak 10:60:10.
4. Dosis untuk pupuk daun yang berbentuk kristal adalah 1 gram/liter dan dosis untuk pupuk berbentuk cairan adalah
2 cc ? 3 cc dilarutkan dalam 1 liter air.
5. Pemupukan dilakukan seminggu sekali dengan menyemprotkan ke seluruh bagian tanaman.
6. Sebaiknya tidak menyiramkan pupuk ke media karena tidak efisien, hanya ujung akar yang memanfaatkanya.
7. Waktu penyemprotan sebaiknya pada pagi atau sore hari.
8. Jika cuaca mau hujan tunda pemupukan karena pupuk yang diberikan akan tercuci sebelum diserap tanaman.
HASIL KAJIAN
Pupuk yang dikaji terdiri dari:
a) 30 gr NPK + 5 cc Metalik/10 lt,
b) 5 gr Dekastar + 5 cc Metalik/10 lt,
c) 40 cc Herbasri/10 lt.
Bibit anggrek yang digunakan berasal dari kultur jaringan dengan ukuran bibit 10 cm yang ditanam pada pot tanah
berdiameter 15 cm.
Pot diisi dengan pecahan batu bata sampai 1/3 bagian tinggi pot.
Selanjutnya anggrek ditanam pada bagian tengah pot yang telah berisi media.
Pemupukan pertama dilakukan pada saat tanaman telah berumur 1 minggu dengan cara disemprot melalui daun dan
diulang tiap minggu.
Pemeliharaan tanaman dilakukan secara rutin terutama penyiraman. Pengendalian terhadap ulat daun digunakan
Dithane 0,2%.
Hasil kajian menunjukkan bahwa penggunaan pupuk NPK ditambah unsur mikro Metalik cenderung memberikan
pertumbuhan yang terbaik diikuti oleh penggunaan pupuk Dekastar + Metalik dan penggunaan pupuk Herbasri.
Sumber: LIPTAN BPTP JAKARTA , No.: 02/RL/LIPTAN/BPTP JKT/2002
http://jakarta.litbang.deptan.go.id/klinikagribisnis/ - Klinik Agribisnis DKI Jakarta Powered by Mambo Open Source Generated: 15 December, 2008, 19:40